Minggu, 18 Desember 2016

PROBABILITAS LOGIKA



PENGERTIAN PROBABILITAS
Menurut David Hume kemungkinan (probabilitas) adalah apabila argument yang disusun atas dasar pengelaman kita dimasa lampau dipergunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membuat ramalan dimasa mendatang.
Pengertian probabilitas merupakan pernyataan yang berisi ramalan tentang tingkatan keyakinan tentang terjadinya sesuatu dimasa yang akan datang[1].
Probabilitas juga bisa di maknai dengan suatu kemungkinan atau derajat ketidak pastian dari suatu peristiwa yang akan datang. Yang mana hidup, merupakan suatu tempat kita menentukan kebijaksanaan yang didasarkan dari kemungkinan-kemungkinan yang akan datang (peluang). Yang mana sedikit sekali hal-hal yang pasti dalam hidup ini. Sesuatu yang kita yakini benar bila kita menganalisis secara tepat dengan fakta yang ada, dan akan menunjukkan tingkatan dari kemungkinan, yakni; biasanya, kemungkinan besar, mungkin sekali, ataupun mungkin pasti. Dalam pernyataannya probabilitas dapat dinyatakan dengan angka, bisa juga tidak dengan angka.[2]
Banyak hal-hal yang kebenaranya tidak dapat diketahui oleh manusia dengan pasti, akan tetapi dengan pengalaman manusia itu tahu kemungkinan itu bisa dimengerti, dari benar atau setidak-tidaknya ada kemungkinan benar.
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:
1.      Eksperimen,
2.      Hasil (outcome)
3.      Kejadian atau peristiwa (event)

            Eksperimen adalah setiap prosedur yang jelas dan tetap yang harus dikerjakan atau setiap cara tertentu dan tetap dapat dikerjakan. Atau dapat dikatakan jika kondisi yang diperlukan jelas dan tetap. Sekumpulan data yang merupakan seluruh hasil dari eksperimen (outcome) di percobaan ini ada yang sukses dan tidak. Hasil percobaan tersebut sesuai dengan harapan disebut sukses, sedangkan setiap hasil percobaan, baik yang sukses atau tidak disebut peristiwa (event).
            Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Sebaliknya semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.
Dari pernyataan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa probabilitas memiliki batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0 £ P £ 1).
-          Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
-          Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
-          Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.

2.2 MACAM-MACAM PROBABILITAS
                                      
Ada dua macam Probabilitas[3], yaitu :
Dalam probabilitas ada dua macam :
a.       Probabilitas apriori (teoritik), yaitu probabilitas yang tersusun berdasarkan perhitungan akal, bukan dari pengalaman.
Contoh : Untuk dapat menentukan sebuah kemungkinan mata dadu yang bakal keluar, mempunyai 1:6, karena sebuah dadu memiliki enam sisi. sesuai yang dikatakan sebelumnya bahwa 1 merupakan jumlah dadu, sedangkan 6 kemungkinan yang akan terjadi dari suatu probabilitas.
Pada suatu percobaan terdapat (n) hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat (k) hasil yang merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis
P(A) : k
           n
P ( A ) ditentukan dengan rumus :
P(A) : n(A) : 2 : 1 / 33 %
           n (S)    6   3

Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan 3 dan 6!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {3,6} dan n ( A ) = 2


Contoh lain sebuah uang logam yakni yang terdiri dari gambar dan angka  dengan perbandingan 1:2 atau sama dengan 50% kemungkinan yang akan muncul.
b.      Probabillitas relative frekuensi (empirik), yaitu probabilitas yang disusun berdasarkan statistik atas fakta-fakta empiris.
 Contoh :
1.      Bila kita membaca bahwa wanita yang berumur 26 tahun mempunyai probabilitas 971 yang dapat mencapai 27 tahun, ini berarti jika terdapat 1000 wanita yang berumur 26 tahun maka hanya 971 yang dapat mencapai umur 27 tahun, maka setiap 1000 wanita yang berumur 26 tahun akan meninggal sebanyak 26 orang.
2.      Sebuah pabrik produksi jas mantel dan payung, yang mana dengan factor musim yang dapat mempengaruhi produksinya, misalnya saja saat musim kemarau pabrik tersebut hanya memproduksi payung saja untuk menghasilkan suatu barang dan juga dalam memenuhi permintaan pasar sebesar 1000 buah perharinya, dan juga memproduksi mantel  jas sebanyak 500 buah  perharinya, akan tetapi saat musim penghujan tiba pabrik tersebut biasanya memproduksi 3000 buah payung dan 1500 mantel jas perharinya, sehingga dapat dikatakan bahwa pabrik tersebut dalam musim penghujan membutuhkan bahan baku sekitar 3 kali lipat dari biasanya. 
Yang dimaksud dengan frekuensi dari suatu kejadian adalah banyaknya kejadian yang terjadi dikalikan dengan peluang kejadian tersebut. Sebagai contoh pada suatu percobaan A dilakukan sebanyak n kali, maka frekuensi harapan dari kejadian tersebut dapat ditulis :
Fh = n x P(A)
contoh :
Dilakukan percobaan pelemparan 3 buah mata uang logam  sekaligus  sebanyak 240 kali pelemparan, tentukan frekuensi harapan dari pelemparan tersebut munculnya 2 gambar dan 1 angka?
Jawab :
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} maka  n(S) = 8
A = {AGG, GAG, GGA} maka  n(A) = 3
P(A)= n(A) / n(S) = 3/8
Fh(A)= n x P(A)       
Fh(A)=240 x 3/8 =90 kali.



BAB III
PENUTUP
1.1           KESIMPULAN
Kesimpulan
  1. Probabilitas adalah suatu kemungkinan atau derajat ketidak pastian dari suatu peristiwa yang akan dating yang terjadi berdasarkan keadaan yang telah ada.
  2. Probabilitas ada dua macam, yaitu: Probabilitas a priori dan Probabilitas relative frekuensi.
  3. Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Dan begitu pula sebaliknya














DAFTAR PUSTAKA

1.      Mundiri. 2011. Logika. Percetakan 14. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

2.      www.academia.edu/17353853/Probabilitas_Ilmu_Logika

https://fallawatekke.wordpress.com/2015/03/15/konsep-dasar-probabilitas/


[1] A.E. Mander, op.cit, hlm. 141
[2] Mundiri, Logika (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2001) hlm.208
[3] Copi, op.cit, hlm. 512

Tidak ada komentar:

Posting Komentar