Minggu, 18 Desember 2016

REVIEW BUKU LATAHZAN FOR JOMBLO



Judul                            : La Tahzan For Jomblo
ISBN                           : 978-602-9371-38-3
Penerbit                       : Pinang Merah Publisher       
Tanggal Terbit             : 1Juni 2012
Halaman                      : 144 halaman

            Kian hari opini media yang memojokkan para jomblo kian tak terkendali. Remaja makin  diarahkan untuk berani mengekpresikan rasa suka kepada lawan jenis dengan berpacaran . tanyangan-tayangan “ghibahtaiment” yang berseliweran tiap hari di layar kaca, bikin permasalahan cinta menjadi permasalahan utama dalam hidup manusia.Kedekatan seorang selebritis dengan lawan jenis di kupas habis dengan bumbu sana sini biar layak di perbincangkan
            Dalam buku ini di jelaskan bahwasannya status jomblo bukanlah status yang menyedihkan namun faktanya jomblo adalah satu kosakata yang sangat di takuti oleh banyak orang saat ini terutama di kalangan remaja. Karena kosakata ini dianggap mengandung makna negatif yang bikin minder. Suatu pertanda tidak lakunya seseorang  untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis.
            ”Janganlah engkau merasa rendah diri, minder,sedih, takut, takut tidak ada satu laki-laki pun yang akan mencintai, buang oikiran itu jauh-jauh sekarang juga. Jangan bersedih sebab tiap insan diciptakan berpasang-pasangan. Setiap laki-laki pasti berminat atau tertarik untuk mengenal perempuan, demikian pula sesbaliknya. jangan bersedih, janji Allah pasti di tepati”-Dr.Aidh Al-Qarni
            Dalam buku ini saya menemukan sebuah motivasi bagi para jomblowers termasuk saya sendiri untuk tidak bersedih hati karena belum mendapatkan pendamping hidup. Karena sesungguhnya para jomblower dapat memetik sebuah hikamh di dalamnya.
            Ada beberapa bagian yang saya ambil dari buku ini, Pertama tentang memetik hikmah dibalik kesendirian, "karena kita tidak akan pernah tahu bagaimana hidup kita kelak; seperti apa pasangan yang kita dapatkan; akan berada di manakah kita setelah pernikahan. Maka dari itulah, bisa jadi kesendirianmu saat ini baik akibatnya bagi engkau, sebagaimana sarana untuk lebih menempa diri  menjadi sosok yang lebih baik. Sesungguhnya Allah Swt. lebih tahu apa yang terbaik bagi para hambaNya. Suatu kebaikan dalam penilaian kita, belum tentu baik di sisi Allah Swt."
Dalam firman Allah di dalam surat Al-Baqoroh 216, yang artinya :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tapi ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui.”
Kedua bacalah Al-qur'an ketika kesepian menyelimuti, "Al-qur'an diturunkan pada bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan. Oleh karenanya, orang yang membaca (tilawah), mendengar bacaan (tasmi') dan mengkaji (tadabbur) ayat-ayat suci Al-qur'an niscaya menjadi tenang hatinya. Karena kesendirian bukanlah kutukan, kuatkanlah dengan tilawatil qur'an sehingga hatimu tentram." (recomended).
Ketiga Tiap Insan Memiliki Jodoh Terbaik, " wahai jomblowers, janganlah engkau merasa rendah diri, minder, sedih, takut tidak ada satu laki-laki pun yang akan mencintai, buang pikiran itu jauh-jauh sekarang juga. Jangan bersedih sebab tiap insan diciptakan berpasangan."
            Dalam buku ini bukanlah menganggap bahwa seakan-akan status para jomblowers itu menyedihkan tapi di sini mengangkat dari anggapan mayoritas manusia bahwa jomblo adalah status yang menyedihkan. Padahal pepatah bilang, biar jomblo asal selamat dari aktivitas maksiat , ini adalah suatu kutipan yang saya dapat dari buku ini.
            Suatu kelebihan dari buku ini tidak hanya memuat tentang motivasi-motivasi untuk para jomblowers tapi juga memuat doa-doa untuk memohon jodoh/ mendekatkan jodoh lembar-lembar terakhirnya, namun sangat di sayangkan karena pada covernya terlihat suatu gambar seorang wanita yang bermuka sedih padahal judulnya adalah “la tahzan for jomblo” tapi kenapa covernya bermuka sedih?.
            Pesan dari pengantar buku ini bukan maksudnya melestarikan status jomblo. Bukan nya mau melarang teman-teman jomblo untuk nyari  pasangan. Bukan juga mengajak para jomblo untuk tabbatul (membujang). Tapi kalau upaya pelepasan predikat jomblo selalu berujung pada aktivitas pacaran, mendingan tetap istiqomah menyandang status jomblo.
            Alangkah bijak bagi kita tidak bersedih hati hanya karena tidak punya pacar. Bijak pula jika mensyukurinya karena kita di jauhkan Allah dari perbuatan maksiat.inilah sebuah pesan yang saya tangkap dari buku ini.
           








Tidak ada komentar:

Posting Komentar